Potensi desa asalah segala informasi tentang potensi yang ada di desa, apa saja keunggulan yang dimiliki oleh desa, baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusianya melalui skill dan keterampilan, sehingga orang luar tertarik untuk berinvestasi maupun belajar ke desa kita.
MASALAH
DAN POTENSI
3.1. MASALAH DESA
Masalah Desa adalah masalah - masalah
yang dihadapi oleh masyarakat desa dan pemerintahan desa berdasarkan hasil
pengkajian keadaan desa dengan menggunakan 3 (tiga) tools Partisipatory Rural
Apraisal (PRA) yakni Peta Sosial Desa, Kalender Musim dan Diagram/ bagan
kelembagaan.
Permasalahan secara umum Desa
Concong Tengah dapat dilihat sebagai berikut :
a.
Bidang
Infrastruktur Desa/ Sarana Prasarana
1.
Masih banyak jalan
desa yang belum memadai masih berupa jalan tanah dan jalan setapak sehingga menghambat arus lalu lintas kerja petani dan barang dan jasa.
2.
Keberadaan Tiang
dan Jaringan Listrik masih kekurangan dan banyak terbuat dari batang kayu tidak
berkualitas (mudah lapuk)
3.
Pembangunan yang
belum merata sehingga timbul kecemburuan sosial
4.
Tidak ada drainase yang belum
memadai sehingga mudah terjadinya banjir
5.
Masih rendah
tingkat kesadaran masyarakat dalam berswadaya dan memilihara bangunan
6.
Kemampuan kader
desa mendesain dan membuat rencana anggaran biaya belum memadai.
b.
Bidang Pendidikan
1.
Bangunan pelengkap
(Infrastruktur/sarana prasarana) bidang
pendidikan masih kurang (RKB, pagar sekolah, Sound system,
MCK, Komputer, Labor dll).
2.
Pustaka Desa belum
ada
3.
Pustaka PDTA dan
MI belum ada
4.
Taman Bermain Paud
dan TK belum memadai
5.
Jalan menuju Sekolah belum sangat memperihatinkan
6.
Minat Baca
Masyarakat kurang
7.
Honor Guru masih
kurang/minim
8.
Keterampilan dan
teknis mengajar dengan metode baru masih kurang
9.
Beasiswa bagi
siswa miskin dan berprestasi belum ada
10.
Belum terbentuknya
PKBM (Kejar Paket)
11.
Masih banyak anak putus sekolah
12.
Unit Kesehatan
belum terbentuk
c.
Bidang Ekonomi
1.
Belum
ada pengembangan potensi ekonomi desa
2.
Belum
adanya Pasar Desa
3.
Belum
terlaksananya pelatihan-pelatihan di bidang peningkatan manajemen usaha dan
kewirausahaan
4.
Penggalian
PAD Desa belum dioptimal
5.
Lahan perkebunan masyarakat/petani
umunya terendam air pasang dan air asin karena tidak ada perhatian dari
pemerintah.
6.
Hasil panen petani kopra sangat
memperihantinkan karena tanaman rusak
akibat ternedam air pasang, hama monyet dan hama kumbang.
7.
Kebun masyarakat/petani rusak
parah karena tidak mendapat perhatian dari pemerintah seperti penanggulan,
rehabilitasi parit, dan pembasmian hama
8.
Rendahnya
harga komoditas kelapa/kopra, sawit yang
mengakibatkan pendapatan
petani menurun drastis.
9.
Rendah nya harga
komoditas kelapa/kopra, sawit mengakibatkan
pendapatan petani menurun drastis.
10.
Rendahnya daya beli, daya saing dan daya produktifitas masyarakat karena
sarana dan prasarana yg tidak mendukung seperti jalan dan angkutan laut
d.
Bidang Sosial
Budaya
1.
Arus informasi dan
globalisasi tidak terbendung yang menyebabkan tergerusnya kearifan lokal
2.
Peran lembaga kemasyarakatan, pimpinan desa dan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh
pemuda kurang optimal
3.
Belum optimal
pengembangan budaya lokal desa
e.
Bidang
Pemerintahan
1.
Sumberdaya Manusia
dalam pelaksanaan Pemerintahan belum terampil
2.
Pelaku-pelaku
pembangunan masih kurang paham akan tugas dan fungsi
3.
Pelayanan
masyarakat kurang optimal
4.
Regulasi desa
belum dibuat dan terdokumentasi dengan baik
5.
Administrasi Desa
yang kurang dimanfaatkan secara optimal
6.
Insentif yang
diterima oleh Aparatur desa dan kelembagaan desa belum memadai
7.
Masih Kurangnya
perhatian Pemerintah dan Pemerintah dalam hal pembinaan kepada Pemerintah Desa
f.
Bidang Kesehatan
1.
Kesadaran akan
kesehatan keluarga yakni sanitasi lingkungan masih lemah
2.
Kesadaran akan pentingnya
makanan bergizi belum memadai
3.
Penggunaan Pustu
belum optimal karena peralatan kurang lengkap
g.
Bidang Kelembagaan
1.
Tingkat
pertemuan/rapat-rapat masih rendah
2.
Belum tersusunnya
rencana dan program kerja
3.
Pembinaan dan
Pendampingan Desa masih belum memadai
4.
Belum adanya
Tempat Belajar Masyarakat (TBM)
h.
Bidang Kamtibmas
1.
Belum Optimal
kegiatan Siskamling
2.
Rendahnya
kesadaran masyarat untuk taat aturan
3.
Sifat kebersamaan
dan kegotongroyongan mulai luntur
i.
Bidang Lingkungan
Hidup
1.
Belum adanya
Tempat Pembuangan Sampah/Akhir
2.
Penangkapan ikan
menggunakan racun dan putas
3.
Abrasi dan
pengikisan tepi sungai akibat racun ikan dan racun udang
4.
Penghijauan dan
penanaman pohon penyangga dan pelindung pinggir belum ada
5.
Belum ada Taman
Desa dan Hutan Desa
j.
Bidang Partisipasi
Masyarakat
1.
Rendahnya
kesadaran masyarakat untuk menghadiri rapat-rapat yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Desa
2.
Kegiatan Gotong
Royong mulai pudar.
3.
Rendahnya
kepedulian masyarakat terhadap pembangunan desa.
k.
Bidang Pertanian
1.
Masih rendahnya
SDM petani.
2.
Kurangnya
penyuluhan dan pelatihan
3.
Sarana
produksi (Saprodi) pertanian kurang
memadai.
4.
Harga Saprodi yang
mahal.
5.
Harga komoditas
perkebunan terutama kelapa/kopra rendah.
6.
Belum optimalnya
penggarapan bidang perternakan.
7.
Belum optimalnya
penggarapan bidang pertanian
8.
Belum optimalnya
penggarapan bidang perikanan
l.
Bidang Hukum dan
HAM
1.
Kurangnya
sosialisasi dan penyuluhan Hukum.
2.
Lemahnya pemahaman
tentang peraturan perundang-undangan.
3.
Rendahnya
kepercayaan masyarakat terhadap aparat
penegak hukum.
m.
Bidang Perindustrian
dan Perdagangan
1.
Home industri
belum dikembangkan.
2.
Kesulitan dalam
penambahan modal dan pengembangan usaha
3.
Semangat
berwirausaha belum optimal.
4.
Tidak ada pelatihan kewirausahaan
n.
Bidang Pertanahan
1. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuat surat
tanah.
2. Rendahnya partisipasi masyarakat dan menghibahkan
tanah kepada Desa untuk pembangunan
3. Rendahnya peran pemerintah
dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk pembuatan surat-surat
tanah/kebun/lahan/bangunan/rumah
0.
Bidang Informasi
dan komunikasi
- Desa belum memiliki
Sistem Informasi Desa
- Pemerintah Desa masih
sangat sulit mendapatkan informasi hasil Musrenbang Kabupaten/Provinsi dan
atau Dokumen APBD yang pembiayaan berkaitan dengan desa, sehingga apa-apa
program yang masuk ke desa tidak diketahui, untuk kebutuhan penyusunan
rencana keuangan dan rencana pembangunan.
- Lambannya informasi
sumber-sumber pembiayaan yang diterima desa juga menjadi kendala. Padahal
bulan Juli n-1 desa sudah wajib menyusun Rancangan Kerja Pembangunan (RKP)
Desa, baik dari Dana Desa APBN, Alokasi Dana Desa (ADD), Bantuan Keuangan
Kabupaten/Provinsi, bagi hasil pajak dan retribusi dan lainnya.
3.2
POTENSI
DESA
Potensi
adalah adalah segala sumberdaya yang ada di desa yang dapat digunakan untuk
membantu pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh desa baik potensi sudah
ada maupun potensi yang belum tergarap.
a.
Potensi Sumberdaya
Alam
1.
Lahan kosong
2.
Lahan tidak terawat
3.
Perkebunan Sawit
4.
Peternakan
5.
Perikanan
b.
Potensi Sumber daya Manusia
1.
Aparatur Desa
2.
BPD
3.
Kelembagaan Desa
4.
Kader Desa
5.
Kader Posyandu
6.
Kader PKK
7.
Pendamping Desa
8.
Tenaga Pendidik
9.
Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Karang
Taruna dan Tokoh perempuan
10.
Penyuluh Pertanian, Perkebunan, Perikanan,
perternakan dll
11.
Aparat Keamanan
(Linmas)
12.
Pemuda
13.
Klub-Klub Olahraga
c.
Sumberdaya Sosial
2.
Wirid Yassin
3.
Guru-guru agama
(Ustadz/zah)
4.
Fasilitas
Pendidikan Agama
5.
Masjid dan
Mushalla
6.
Fasilitas
Pendidikan Umum
7.
Peringatan Hari
Besar Islam
d.
Sumberdaya Ekonomi
1.
Lahan Perkebunan
2.
Kolam Ikan
3.
Pedagang dan
swasta
4.
Home Industri
5.
Sarana produksi
lainnya